Kandungan
Ilmiah:
Beliau
adalah putra nabi Ibrahim as., yang Allah Ta'ala karuniakan kepada ibrahim as.
Dari istrinya yang bernama Sarah, setelah lahir putranya yang pertama dari
istrinay yang lain, Hajar. Dari keturunan Ishak lahir para nabi bani Israil.
Dan yang pertama adalah Ya'qub yang bergelar Israil.
Nama
Ishak disebutkan dalam Al-Qur'an al-Karim sebanyak 17 kali. Disebutkan sebagai
anak yang 'alim (cerdas) dua kali sebelum kelahirannya, dan sebagai anak
yang halim (sabar) satu kali.
Malaikat memberi kabar gembira kepada Ibrahim as. tentang
kelahiran Ishak saat ia sudah berusia lanjut sebagaimana istrinya, dan dari
keturunan Ishak lahir Ya'qub. Berita gembira akan lahirnya Ishak disampaikan
malaikat kepada Ibrahim saat usianya sudah lanjut, demikian pula istrinya. Dari
Ismail lahir putranya bernama Ya'qub. Ketika itu malaikat sedang mampir sebagai
tamu di rumah Ibrahim dalam perjalanannya menuju kaum Luth as. Untuk menimpakan
siksa Allah kepada mereka atas kekafiran dan kefasikan yang mereka perbuat. Firman-Nya:
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إبْرَاهِيْمَ بالْبُشْرَى
قَالُوْا سَلاَماً قَالَ سَلاَمٌ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيْذ! فَلَمَّا رَأَىْ أَيْدِيَهُمْ لاَتَصِلُ إلَيْهِ
نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً قَالُوْا لاَ تَخَفْ إنَّا أُرْسِلْنَا
إلَى قَوْمِ لُوْطٍ! وَامْرَأَتَهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ
فَبَشَّرْنَاهَا بإِسْحَقَ وَمِنْ وَرَاءِ إسْحَقَ يَعْقُوْبَ! قَالَتْ يَا وَيْلَتَي ءَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوْزٌ
وَهَذَا بَعْلِي شَيْخاً إنْ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ
"Dan sesungguhnya
utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka
mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab:
"Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging
anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak
menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada
mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah
(malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth." Dan isterinya berdiri
(dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita
gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub.
Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak
padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam yang sudah
tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." (QS. Huud:
69-72)
Ayat yang sama terdapat dalam surat al-Hijr
ayat 51-54 dan surat adz-Dzariyat ayat 24-30 yang menjelaskan tentang anak yang
halim. Sebagian berpendapat bahwa Ishak adalah anak yang dikorbankan
kemudian diganti dengan sembelihan besar, juga menjelaskan tentang anak yang
sabar dalam firman-Nya pada surat Shaffat { فبشرناه بغلام حليم }dengan
alasan bahwa ayat pertama dan terakhir yang terkait dengan tema tersebut
menunjukkan hal itu.
Adapun yang pertama, maka Allah Ta'ala
menceritakan tentang Ibrahim as. Yang berkata:
إِنِّي ذَاهِبٌ إلَى رَبِّي سَيَهْدِيْن
"Saya akan pergi
menemui Tuhanku."
Mereka sepakat bahwa yang
dimaksud oleh Ibrahim adalah kepergiannya ke Syam. Lalu firman Allah
selanjutnya:
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلاَمٍ حَلِيْمٍ
Dan kami
gembirakan ia dengan (kelahiran) anak yang sabar." Sehingga anak yang
dimaksud pada ayat ini tidak lain adalah Ishak. Lalu ayat berikutnya:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ
"Ketika ia sampai
pada masa sanggup." Maksudnya adalah anak yang mencapai pada
usia sanggup (berusaha) adalah anak yang lahir di Syam. Sehingga ayat tersebut
menunjukkan bahwa korban yang akan disembelih itu adalah Ishak.
Adapun dalil pada ayat terakhir adalah,
bahwa ketika Allah Ta'ala menyempurnakan kisah penyembelihan, Ia berfirman:
وَبَشَّرْنَاهُ بإسْحَقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِيْنَ
"Dan
Kami gembirakan Ia dengan Ishak, sebagai nabi dan termasuk orang-orang yang
saleh." Artinya bahwa Allah menggembirakannya sebagai nabi dan
dari kalangan orang-orang yang saleh. Berita gembira ini disebutkan setelah
kisah yang menunjukkan bahwa Allah Ta'ala memberinya berita gembira karena
beratnya ujian yang ia terima pada kisah penyembelihan.
Setelah memaparkan pendapatnya tentang
sosok yang disembelih, al-Fakr mengatakan, bahwa az-Zujaj berkata, "Hanya
Allah yang tahu siapakah di antara keduanya sebagai korban."
Tentang Ismail as., disebutkan dalam
beberapa ayat berikut ini:
1) Ibrahim as. Memuji Tuhannya setelah diberikan padanya seorang anak yang
shaleh dan saudaranya, Ishak. Firman-Nya:
اَلْحَمْدُ لله الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى اْلكِبَرِ إسْمَاعِيْلَ وَإسْحَاقَ
إنَّ رَبِّي لَسَمِيْعُ الدُّعَاءِ
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) do'a." (QS. Ibrahim: 39)
2) Jawaban anak-anak Ya'qub
as. Saat ia bertanya kepada mereka menjelang kematiannya, "Apa yang akan
kalian sembah sesudahku?"
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُ إذْ قَالَ
لِبَنِيْه مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ بَعْدِي قَالُوْا نَعْبُدُ إلهَكَ وَإلَهَ آبَائِكَ
إبْرَاهِيْمَ وَإسْمَاعِيْلَ وَإسْحَاقَ إلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
"Adakah kamu
hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab:
"Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan
Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya". (QS.
Al-Baqarah: 133)
3) Perintah yang disampaikan kepadanya agar beriman kepada Allah dan
percaya kepada apa yang Ia turunkan berupa syariat dan kitab-Nya. Firman-Nya:
قُوْلُوْا آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنْزِلَ إلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ
إلَى إبْرَاهِيْمَ وَإسْمَاعِيْلَ وَإسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ وَاْلأَسَبَاطَ وَمَا أُوْتِيَ
مُوْسَى وَعِيْسَى وَمَا أُوْتِيَ النَّبِيِّوْنَ مِنْ رَبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ
أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
"Katakanlah (hai
orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan
apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al-Baqarah: 136)
4) Pengingkaran Allah Ta'ala terhadap kaum Yahudi dan Nasrani atas apa yang
mereka yakini bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak dan Ya'qub dan keturunannya adalah
Yahudi atau Nasrani, disertai teguran Allah atas pengakuan itu dan kesepakatan
mereka atas hal itu:
أَمْ تَقُوْلُوْنَ إنَّ إبْرَاهِيْمَ وَإسْمَاعِيْلَ وَإسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ
وَالأَسْبَاطَ كَانُوْا هُوْدًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللهُ
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةَ عِنْدَهُ مِنَ اللهِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
"Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau
Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari
Allah[1] yang
ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa
yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 140)
5) Pemberitahuan dari Allah Ta'ala kepada nabi-Nya, Muhammad saw. dan
umatnya, bahwa wahyu yang Ia turunkan kepadanya sama dengan wahyu yang Ia
turunkan kepada para nabi sebelumnya. Sebagaimana firman-Nya:
إنَّا أَوْحَيْنَا إلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إلَى نُوْحٍ وَالنَّبِيِّيْنَ
مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إلَى إبْرَاهِيْمَ وَإسْمَاعِيْلَ وَإسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ
وَاْلأَسْبَاطَ وَعِيْسَى وَأَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهَارُوْنَ وَسُلَيْمَانَ وَآتَيْنَا
دَاوُوْدَ زَبُوْرًا
"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il,
Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan
Kami berikan Zabur kepada Daud." (QS. An-Nisaa: 163
6) Pemberian Allah Ta'ala
kepada Ibrahim as berupa nikmat yang dikaruniakan kepada-Nya di dunia dan
akhirat. Sebagaimana firman-Nya:
"Dan Kami telah
menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah
Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu
(juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya
(Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-An'am: 84)
7) Penjelasan tentang
kedudukan nabi Ishak as. di dalam agama ini, kebaikan dan ketinggiannya sebagai
nabi. Ini disampaikan Allah Ta'ala melalui Ya'qub kepada putranya Yusuf
as., sebagai hasil dari mimpinya yang baik. Firman-Nya:
"Dan demikianlah Tuhanmu,
memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari
ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni'mat-Nya kepadamu dan kepada
keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni'mat-Nya kepada dua
orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana." (QS.
Yusuf: 6)
Dan apa yang kemudian
disampaikan nabi Yusuf kepada dua orang penghuni penjara bahwa dirinya adalah
pengikut agama ayahnya, dari keluarga kenabian dan Tauhid. Firman-Nya:
"Dan aku pengikut agama
bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub.
Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Allah. Yang demikian itu adalah
dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya)." (QS. Yusuf: 38)
Dan beberapa ayat lain
terkait dengan pujian Allah Ta'ala kepada Ishak as., tentang derajat kenabian
dan kebaikannya, juga terdapat dalam surat
Maryam ayat 49 dan 50, surat al-Anbiya ayat 72, surat al-Ankabut ayat: 27, dan surat Shad.
Secara ringkas, al-Qur'an
al-Karim berbicara tentang nabi Ishak as. dalam beberapa point berikut ini:
a- Berita gembira yang
disampaikan malaikat kepada kedua orang tuanya, Ibrahim dan Sarah, ketika
mereka sudah memasuki usia senja.
b- Pujian dan rasa syukur
Ibrahim atas karunia yang Allah berikan kepadanya saat memasuki usia tua berupa
anak yang shaleh.
c- Berita kenabian Ishak,
kesalehan dan kekuatannya dalam taat kepada Allah serta keselamatan bashirahnya
dalam agama ini.
d- Bahwa dia adalah anak
yang dikorbankan sebagaimana diriwayatkan beberapa ulama.
Wa Allah a'lam...
Kisah di dalam Al-Qur'an al-Karim tentang nabi Ishak as.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan Kami beri dia kabar
gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang
saleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak
cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang Zalim terhadap dirinya
sendiri dengan nyata." (QS.
Ash-Shaffat: 112-113)
Berita gembira itu
disampaikan oleh malaikat kepada Ibrahim dan Sarah ketika mereka mampir di
rumahnya dalam perjalanan menuju Madain untuk menghancurkan kaum nabi Luth
karena dosa dan kejahatan yang mereka lakukan. Penjelasan secara detail akan
dibahas berikutnya, Insya Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إبْرَاهِيْمَ بالْبُشْرَى قَالُوْا سَلاَمًا
قَالَ سَلاَمٌ فَمَا لَبِثَ أَنْ َجَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيْذٍ ! فَلَمَّا رَأَى
أَيْدِيَهُمْ لاَ تَصِلُ إلَيْهِ نَكِرَهُمْ وَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً قَالُوْا
لاَ تَخَفْ إنَّا أُرْسِلْنَا إلَى قَوْمٍ لُوْطٍ ! وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ
فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إسْحَاقَ يَعْقُوْبَ ! قَالَتْ يَا وَيْلَتَى
أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوْزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ ! قَالُوْا أَتَعْجَبِيْنَ
مِنْ أَمْرِ اللهِ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
"Dan sesungguhnya
utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka
mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab:
"Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging
anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak
menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada
mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah
(malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada
kaum Luth." Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka
Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari
Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. Isterinya berkata: "Sungguh
mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang
perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." Para malaikat itu
berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah)
rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya
Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Huud: 69-73)
Firman-Nya:
"Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim[2]
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu
mereka mengucapkan, "Salaam". Ibrahim, "Sesungguhnya kami merasa
takut kepadamu". Mereka berkata, "Janganlah kamu merasa takut,
sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang)
anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim. Berkata Ibrahim,
"Apakah kamu memberi kabar gembira
kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah
(terlaksananya)berita gembira yang kamu kabarkan ini?" Mereka menjawab, "Kami menyampaikan kabar
gembira kepadamu dengan benar, maka
janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata:
"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali
orang-orang yang sesat". (QS. Al-Hijr: 51-56)
Firman-Nya:
هل أتاك حديث ضيف إبراهيم المكرمين إذ دخلوا عليه فقالوا سلاما قال سلام قوم منكرون فراغ إلى أهله فجاء بعجل سمين فقربه إليهم قال ألا تأكلون فأوجس منهم خيفة قالوا لا تخف وبشروه بغلام عليم فأقبلت امرأته في صرة فصكت وجهها وقالت عجوز عقيم قالوا كذلك قال ربك إنه هو الحكيم العليم
هل أتاك حديث ضيف إبراهيم المكرمين إذ دخلوا عليه فقالوا سلاما قال سلام قوم منكرون فراغ إلى أهله فجاء بعجل سمين فقربه إليهم قال ألا تأكلون فأوجس منهم خيفة قالوا لا تخف وبشروه بغلام عليم فأقبلت امرأته في صرة فصكت وجهها وقالت عجوز عقيم قالوا كذلك قال ربك إنه هو الحكيم العليم
"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal." Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan."(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: " (Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul." Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Adz-Dzariyat: 24-30)
Allah Ta'ala menyebutkan bahwa malaikat itu
–ada yang berkata bahwa jumlah mereka 3; Jibril, Mikail dan Israfil-, ketika
mampir di rumah Ibrahim, mereka pun dijamu sebagai tamu. Ibrahim lalu
menyembelih daging anak sapi yang gemuk dari sapi terbaik miliknya. Ketika ia
mendekatkan makanan itu kepada mereka, ternyata mereka tidak tampak tertarik
untuk memakannya. Karena malaikat pada hakikatnya tidak butuh makan. Hal itu
membuat Ibrahim merasa takut kepada mereka:
فلما رأى أيديهم لا تصل إليه نكرهم وأوجس منهم خيفة قالوا لا تخف إنا أرسلنا إلى قوم لوط
فلما رأى أيديهم لا تصل إليه نكرهم وأوجس منهم خيفة قالوا لا تخف إنا أرسلنا إلى قوم لوط
"Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth." (QS. Huud: 70)
Maksudnya, kami akan menghancurkan mereka.
Berita tersebut membuat Sarah gembira sebagai bentuk luapan amarahnya terhadap
prilaku kaum nabi Luth. Saat itu ia sedang berdiri di hadapan para tamunya
sebagaimana yang biasa dilakukan masyarakat Arab dan lainnya. Ketika ia tertawa
gembira mendengar berita tersebut, Allah
Ta'ala berfirman:
وامرأته قآئمة فضحكت فبشرناها بإسحاق ومن وراء إسحاق يعقوب
"Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum,
maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari
Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub". (QS. Huud: 71)
Maksudnya, malaikat menyampaikan kabar
gembira tersebut kepada Sarah hingga membuatnya terkejut dan gembira. Gembira
karena ia akan mendapatkan seorang anak, dan terkejut karena ia dan suaminya,
Ibrahim sudah memasuki usia senja.
قالت يا ويلتى أألد وأنا عجوز وهذا بعلي شيخا إن هذا لشيء عجيب قالوا أتعجبين من أمر الله رحمت الله وبركاته عليكم أهل البيت إنه حميد مجيد
قالت يا ويلتى أألد وأنا عجوز وهذا بعلي شيخا إن هذا لشيء عجيب قالوا أتعجبين من أمر الله رحمت الله وبركاته عليكم أهل البيت إنه حميد مجيد
"Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Huud: 72-73)
Ibrahim as. juga terkejut campur senang
mendengar berita gembira tersebut:
Berkata
Ibrahim: "Apakah kamu
memberi kabar gembira kepadaku padahal
usiaku telah lanjut, maka dengan
cara bagaimanakah (terlaksananya) berita
gembira yang kamu kabarkan
ini?" Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu
dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-rang yang
berputus asa". (QS. Al-Hijr: 54-55)
Berita
gembira itu adalah Ishak as. Seorang anak yang cerdas dan dikenal dengan
kesabaran dan kejujuran janjinya sebagaimana digambarkan Allah Ta'ala. Firman-Nya:
فَبَشَّرْنَاهَا
بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إسْحَاقَ يَعْقُوْبَ
"Dan Kami gembirakan ia dengan Ishak, dan di belakang Ishak (lahir) Ya'qub."
Inilah yang dijadikan dalil oleh Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi dan lainnya bahwa putra Ibrahim yang hendak dikorbankan itu adalah Ismail as. Karena Ishak tidak mungkin diperintahkan untuk disembelih setelah datangnya berita gembira tersebut tentang keberadaan dirinya dan akan lahirnya Ya'qub sebagai putranya. Maka firman Allah Ta'ala di atas menjadi bukti bahwa Sarah mendengar dengan seksama akan lahirnya seorang anak bernama Ishak, dan setelah itu lahir Ya'qub sebagai putra Ishak.
Firman-Nya:
وَوَهَبْنَا
لَهُ إسْحَاقَ وَيَعْقُوْبَ كُلاًّ هَدَيْنَا
"Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk." (QS. Al-An'aam: 84)
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ
مِنْ دُوْنِ اللهِ وَهَبَنَا لَهُ إسْحَاقَ وَيَعْقٌوْبَ
"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi". (QS. Maryam: 49)
Kedua
ayat di atas adalah bukti yang sangat kuat dan didukung oleh hadits Rasulullah
saw. dalam Shahikhaeni (hadits Bukahri dan Muslim) dari Sulaiman bin Mahran
al-A'masy, dari Ibrahim bin Yazid at-Taemi dari ayahnya berkata, dari Abu Dzar
berkata:
يَا رَسُوْلَ الله… أيُّ مَسْجِدٍ
وُضِعَ أَوَّل؟ قَالَ: "اَلْمَسْجِدُ اْلحَرَامُ قُلْتُ: ثُمَّ أي؟ قَالَ:
"اَلْمَسْجِدُ اْلأَقْصَى" قُلْتُ: كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: "أَرْبَعُوْنَ
سَنَةً" قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: "ثُمَّ حَيْثُ أَدْرَكْتَ الصَّلاَةَ
فَصّلِّ فَكُلُّهَا مَسْجِدٌ
"Saya bertanya kepada Rasulullah saw., "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang dibangun pertama kali?." Beliau berkata, "Mesjid Haram, lalu majid Aqsha." Saya bertanya, "Berapa (lama) antara keduanya?" Beliau menjawab, "Empat puluh tahun." Saya bertanya, "Kemudian masjid apa?" beliau menjawab, "Kemudian dimana pun engkau berada saat tiba waktu shalat, maka shalatlah, karena semua itu adalah masjid[3]".
Menurut
Ahli Kitab, Ya'qub as. adalah nabi yang membangun masjid Aqsha, mesjid Elia di
Baitul Maqdis. Apa yang kita sebutkan ini sejalan dengan hadits Rasulullah saw.
Dengan
demikian, bangunan yang didirikan oleh nabi Ya'qub as. –Israil- terjadi setelah
empat puluh tahun sebelum berdirinya masjid haram yang dibangun oleh Ibrahim
dan putranya Ismail. Pembangunannya mungkin saja setelah Ishak lahir. Karena
Ibrahim as. Pernah berdoa kepada Allah Azza wa Jalla:
وإذ قال إبراهيم رب اجعل هذا البلد آمنا واجنبني وبني أن نعبد الأصنام رب إنهن أضللن كثيرا من الناس فمن تبعني فإنه مني ومن عصاني فإنك غفور رحيم
وإذ قال إبراهيم رب اجعل هذا البلد آمنا واجنبني وبني أن نعبد الأصنام رب إنهن أضللن كثيرا من الناس فمن تبعني فإنه مني ومن عصاني فإنك غفور رحيم
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ibrahim: 35-36)
Dalam
hadits Rasulullah saw. juga disebutkan bahwa ketika Sulaiman bin Daud as. membangun
Bait al-Maqdis, ia memohon kepada Allah Ta'ala tiga hal, sebagaimana
firman-Nya:
وآخرين مقرنين في الأصفاد
وآخرين مقرنين في الأصفاد
"IIa berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS. Shaad: 38)
Sebagaimana yang akan kami jelaskan pada kisah nabi Sulaiman,
maksud ayat ini adalah –waLlahu a'lam- bahwa Nabi Sulaiman as.
memperbaharui bangunan tersebut sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa rentang
masa pembangunan kedua mesjid tersebut adalah 40 tahun. Dan tidak ada yang
mengatakan bahwa rentang masa antara Sulaiman dan Ibrahim adalah 40 tahun
selain Ibnu Hayyan, walau sebagian besar ulama tidak sepakat dengannya.
Beberapa Pertanyaan, Bahan
Diskusi dan Fakta:
1-
Siapakah ayah dan kakek nabi Ishak as.? Siapa
pula ibunya? Apakah dia memiliki anak-anak?
2-
Berapa
usia Ibrahim as. ketika Ishak lahir, dan berapa usia ibunya?
3-
Berapa
usia Ishak as.?
4-
Siapak
anak tertua nabi Ishak as.?
5-
Apakah
yang akan disembelih itu adalah Ishak atau Ismail? Sebutkan dalil yang
menunjukkan hal tersebut!
6-
Al-Qur'an
mensifati nabi Ishak dengan sifat-sifat yang agung, sebutkan dua sifat
tersebut!
7-
Mengapa
malaikat memberi kabar gembira tentang Ishak dan bukan Ismail? Setiap nabi
tentu memiliki kriteria tersendiri. Ismail as. Bersama ayahnya membangun Ka'bah
dan hidup di sekitar Baitullah, serta manusia yang paling pertama meramaikan
tempat itu bersama keturunannya.
8-
Ishak
adalah asal muasal para nabi dari bani Israil yang 15, bisakah Anda menyebutkan
5 nabi tersebut dan 2 rasul lainnya?
9-
Ishak dan Ismail dikuburkan pada suatu
tempat. Ada yang berkata bahwa keduanya dimakamkan di dalam goa di kebun 'Afroon,
tempat Sarah dikuburkan. Sebuah tempat di mana di atasnya terletak makam KhaliluLlah
Ibrahim as. Di kota Khalil.
10- Apakah Ishak
mengasingkan diri dari negerinya dan berhijrah sebagaimana Ibrahim? Ya, dia
mengasingkan diri ke Haran disebabkan musim paceklik yang terjadi pada masa
itu, menurut Abu Malik, dan terjadilah apa yang terjadi pada Ibrahim dan Sarah
di Mesir.
Sarana aplikatif yang menyertainya:
1-
Mempenyiapkan kaset-kaset audio visual
2-
Mempenyiapkan satu bagian khusus di dalam
perpustakaan buku-buku yang terkait dengan kisah para nabi.
3-
Mempenyiapkan gambar-gambar dan peta untuk
menjelaskan tempat-tempat tertentu.
4-
Mengadakan perlombaan ilmiah antara para
pemuda.
5-
Mengadakan pelatihan tentang seni
berdialog.
6-
Menghafal ayat-ayat al-Qur'an terkait
dengan tema yang dibahas.
7-
Menugaskan para khatib untuk berbicara
tentang pelajaran yang dapat dipetik dari kisah para nabi.
8-
Mengadakan seminar pekanan untuk anak-anak
di rumah untuk sekolah sirah.
9-
Menyiapkan pidato tentang manhaj para nabi
dalam berdakwah kepada Allah Ta'ala.
[1] ) Syahadah dari Allah ialah
persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa Ibrahim as. dan
anak cucunya bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan
mengutus saw.
[3] ) Dikeluarkan oleh Bukhari dalam
Shahihnya, kitab Bid'i al-Khuluq. Juga Muslim dalam shahihnya, kitab al-Masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar