الوحدة الثالثة :الاتجاه بالدعوة لغير قريش
III. MENGARAHKAN DAKWAH KE LUAR QURAISY
Pembahasan ini mencakup:
Nabi Muhammad ke Thaif, tantangan yang dihadapi dan pulang kembali
Menawarkan dakwah kepada suku-suku yang datang di musim haji.
سبب خروجه ـ -
IV. PENYEBAB RASULULLAH KE LUAR MAKKAH
Tekanan kaum musyrikin kepada Rasulullah saw setelah Khadijah ra dan Abu Thalib wafat semakin meningkat. Dakwah di tengah suku Quraisy sangat sulit dilakukan. Maka Rasulullah saw keluar, mencari tempat lain yang barangkali menemukan hati yang membuka diri untuk beriman, dan mendukung agama Allah. Berangkat ke Thaif adalah usaha keluar dengan harapan mendapatkan penolong dari suku Tsaqif, dan refresing dari kaumnya (suku Quraisy). Nabi berharap mereka akan menerima agama yang lurus yang datang dari Allah swt. Saat itu Nabi berangkat bersama Zaid bin Haritsah
الرسول في الطائف
V. RASULULLAH SAW DI THAIF
Ketika Rasulullah saw tiba di Thaif, ia segera menuju ke sekelompok bani Tsaqif, saat itu mereka menjadi pemimpin dan bangsawan Thaif, mereka bertiga bersaudara, yaitu:
Abdu Yalil bin Amr bin Umair
Mas’ud bin Amr bin Umair
Habib bin Amr bin Umair
Rasulullah mengajak mereka kepada Allah, dan berbicara dengan mereka itu tentang pembelaannya pada Islam, bersama dengan Rasulullah saw menghadapai kaumnya yang menentangnya. Kemudian ketiganya menolak tawaran Rasulullah itu dengan penolakan yang buruk sekali, tidak terlihat sedikitpun kebaikan dari mereka
Salah satunya mengatakan: Apakah Allah tidak menemukan orang lain yang bisa diutus selain kamu?
Yang lainnya mengatakan: Demi Allah, aku tidak akan mau berbicara denganmu selama-lamanya. Jika betul kamu adalah rasul utusan Allah seperti yang kamu katakan, maka sungguh merupakan bahaya paling besar, dan jika kamu berbohong di hadapan Allah, maka sudah sepatutnya saya tidak berbicara denganmu
Dan yang ketiga mengatakan: seperti itu
Ketika itulah Rasulullah saw meminta mereka untuk tidak menyebar luaskan hal ini, sehingga orang Quraisy tidak mengetahuinya yang akan semakin memperberat tekanannya kepada Nabi dan pengikutnya. Karena menganggap Nabi telah meminta bantuan kepada musuh mereka. Tetapi mereka tidak menerima permintaan ini, bahkan mereka mengerahkan para budak dan anak-anak kecil mereka untuk mengusir Nabi di tengah terik siang hari, melemparinya dengan batu sehingga berlumuran darah kedua kaki Rasulullah saw. Zaid bin Haritsah telah berusaha menghalau batu-batu itu, kemudian berlindung di kebun milik Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah. Keduanya di berlindung di kebun itu, dan anak-anak kacil yang mengejar Rasulullah saw kembali ke Thaif. Rasulullah menuju ke bawah pohon kurma, duduk di sana. Utbah dan Syaibah bin Rabiah melihat Rasulullah dan menyaksikan perlakuan anak-anak kecil di Thaif.
الرسول يناجي ربه
VI. RASULULLAH MENGADU KEPADA ALLAH
Dalam keadaan sulit seperti itulah Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengucapkan:
اللهم إنى أشكو إليك ضعف قوتي ، وقلة حيلتي ، وهواني على الناس ، يا أرحم الراحمين ، أنت رب المستضعفين ، وأنت ربي ، إلى من تكلني ؟إلى عدو يتجهمني ، أم إلى غريب ملكته أمري ؟ إن لم يكن بك غضب عليّ فلا أبالي ، ولكن عافيتك هي أوسع لي ، أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة ، من أن تُنزل بي غضبك ، أو تُحل بي سُخْطك ، لك العُتبى حتى ترضى ، ولا حول ولا قوة إلا بك ( ) .
Ya Allah, sesungguhnya aku adukan kepada-Mu kelemahan diriku, sedikitnya usahaku, dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Engkaulah Rabb orang-orang lemah, dan Engkaulah Rabbku. Kepada siapakah engkau serahkan aku? Kepada musuh yang bermuka masam kepadaku, atau kepada orang asing yang Engkau berikan kepadanya urusanku? Selama Engkau tidak murka kepadaku maka aku tidak akan merisaukanku. Keselamatan dari-Mu terasa luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya Wajah-Mu yang telah menerangi kegelapan, memperbaiki urusan dunia dan akhirat, dari turunnya murka-Mu atas diriku, atau kebencian-Mu menimpaku. Hanya milik-Mu keridhaan sehingga Engkau meridhai. Tiada usaha dan kekuatan kecuali dengan-Mu.
إسلام عَداس
VII. ADAS MASUK ISLAM
Situasi sulit yang dialami Rasulullah saw itu disaksikan oleh kedua anak Rabi’ah, lalu keduanya tergerak hati, menyuguhkan setangkai kurma, menyuruh budaknya –seorang nasrani- bernama Adas memberikannya. Ketika Rasulullah saw mulai makan kurma itu, sambil membaca “Bismillahirrahmanirrahim”
Adas berkata: Ucapan ini tidak dikenal di tempat ini.
Nabi bertanya kepadanya: Dari negeri manakah kamu? Dan apakah agamamu?
Jawab Adas: saya nasrani dari Naynawa
Sabda Nabi : Dari negerinya orang shalih, Yunus bin Matta
Kata Adas: Apa yang kamu ketahui tentang Yunus?
Jawab Nabi: Dia itu saudaraku, seorang Nabi, dan aku juga nabi.
Adas segera memeluk Rasulullah saw menciumi kepala, tangan dan kaki Rasulullah saw. Kedua anak Rabi’ah berkata satu sama lain: Budakmu ini telah ia rusak.
Ketika Adas mendatanginya, keduanya berkata: Celaka kamu wahai Adas, mengapa kamu ciumi kepala, tangan dan kaki orang itu?
Jawab Adas : Wahai tuanku. Di atas bumi ini tidak ada yang lebih baik darinya. Ia telah memberitahukan sesuatu kepadaku yang tidak diketahui kecuali nabi
Keduanya berkata: Celaka kamu wahai Adas, jangan kamu berpaling dari agamamu, agamamu lebih baik dari agamanya
Adas kembali menemui Rasulullah saw, lalu Nabi bacakan kepadanya Al Qur’an yang berisi kisah Nabi Yunus. Dan setelah mendengarnya, Addas masuk Islam.
نزول جبريل بالنصر
VIII. JIBRIL TURUN MEMBAWA PERTOLONGAN
Dalam situasi itulah Jibril datang membawa pesan dari Allah swt kepada Rasulullah Muhammad saw. Dan berkata: Sesungguhnya Allah menyuruhku mengikuti permintaanmu terhadap kaum yang telah memperlakukanmu”
Rasulullah saw menjawab:
" اللهم اهد قومي فإنهم لايعلمون "
Ya Allah tunjukilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”
Jibril berkata:
" صدق من سماك الرءوف الرحيم "( )
Maha Benar yang telah menamakanmu ra’uf (penuh kasihan) dan rahim (penyayang)
الرسول يعود إلى مكة
IX. RASULULLAH SAW KEMBALI KE MAKKAH
Ketika Rasulullah saw pulang dari Thaif, ia tidak bisa masuk Makkah, karena mempertimbangkan sikap kafir Quraisy yang telah mengetahui perjalanan Rasulullah ke Tsaqif mencari dukungan penduduknya. Dari itulah Rasulullah saw mengutus ke Al Muth’im bin ‘Adiy bin Naufal bin Abdi Manaf, memberitahukannya bahwa ia akan masuk Makkah, dengan didampinginya. Lalu Muth’im mengabulkannya.
Al Muth’im bin Adiy dan anak-anaknya bersenjata lengkap menuju ke arah Taif menjemput Rasulullah saw.
Ada sebagian kaum musyrikin yang bertanya kepada Muth’im bin Adiy: Kamu pendamping atau pengikut?
Kata Muth’im: Pendamping
Mereka berkata: Jika demikian maka jaminanmu tidak akan dibatalkan jaminanmu.
X. PELAJARAN BERHARGA
Ketika seorang da’i menghadapi kesulitan, maka saat itu muncullah potensi dan kemampuan tersembunyinya, hakekat pengetahuan yang pernah Allah berikan kepadanya
Standar jahiliyah tentang kekuasaan dan kepemimpinan dari dahulu sampai sekarang yang itu-itu aja dalam memilih pemimpin
Cara batil dari dahulu belum berubah: penggunaan kekerasan ketika tidak bisa berargumen di hadapan dalil atau bukti
Berdoa adalah senjata orang beriman, dan merupakan salah satu perangkat di antara perangkat perang dan dakwah
Sikap da’i adalah salah satu media dakwah, dan merupakan salah satu tampilan kerja di hadapan ahlul batil, disampinng wawasan luas para da’i yang membuatnya memahami situasi
Kufur itu satu aliran meskipun berbeda dalam banyak hal, tetapi satu dalam menghadapi Islam dan kaum muslimin –Adas semula tidak memeluk agama mereka, tetapi mereka menolak ketika hendak masuk Islam, dan menasehatinya untuk bertahan dengan nasraninya
Kabar gembira pertolongan Allah kepada orang beriman adalah nikmat dari Allah
Seorang da’i yang menyadari keadaan kaumnya, mengetahui seberapa jauh penyimpangan mereka dan tidak berputus asa dari pertolongan Allah
Menjaga kebaikan dan bantuan orang lain , seperti yang Rasulullah katakan dalam masalah tawanan perang badr”
" لو كان المطعم بين عدي حياً ثم كلمني في هؤلاء النفر لتركتهم له .
Jika seandainya Al Muth’im bin Adiy masih hidup kemudian ia berbicara kepadaku tentang mereka ini, pasti aku serahkan kepadanya.
_________________
EVALUASI
1. Rasulullah saw pergi ke Thaif karena beberapa sebab, antara lain adalah:
a.
b.
2. Berilah tanda (V) di depan kalimat yang benar dan tanda (X) pada kalimat yang salah berikut ini:
أ-استقبل أهل الطائف الرسول استقبالاً حسناً .
ب-أسلم عتبة وشيبة ابنا ربيعة .
ج-آمن عدَّاس بالرسول ـ عليه الصلاة والسلام
د-دخل الرسول ـ ـ مكة في جوار المُطعم بن عدي .
3. Isilah titik-titik berikut ini dengan kalimat yang cocok:
طلب الرسول إلى أهل. . . . . . . . . . . .أن لا يشيعوا خبر وصوله إليهم فيشتد
أذى . . . . . . . . . له و. . . . . . . . لأنه استعان عليهم بـ. . . . . . فلم يفعلوا ، بل أغروا به. . . . . . . . . . . . و . . . . . . . . . . . . ابني ربيعة .
4. Rasulullah saw bersabda: Ya Allah tunjukilah kaumku, karena mereka tidak tahu”. Kondisi apakah yang melatar belakanginya?
5. Firman Allah:
" لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رءوف رحيم "
Carilah dalam mu’jam mufahras li alfazhil-Qur’an, tulislah nama dan nomor surahnya
6. Apakah keberadaan tiga orang yang Nabi temui di Thaif itu salah pilih Nabi atau ujian dari Allah?
7. Permintaan Nabi kepada para pemuka Tsaqif untuk tidak menyebar luaskan berita keberadaannya di Thaif karena takut keselamatan dirinya atau keselamatan dakwah dan pengikutnya. Apakah menjadi kewajiban para da’i hari ini melakukan kalkulasi seperti itu. Sebutkan contoh riil da’ib hari ini
عرض الدعوة على القبائل في موسم الحج
MENAWARKAN KEPADA QABILAH-QABILAH DI MUSIM HAJI
Setelah memasuki era dakwah jahriyah Rasulullah saw memanfaatkan musim haji untuk berdakwah di Makkah. Rasulullah mendatangi mereka di pemondokan-pemondokannya di mina dan tempat pemberhentian lainnya. Menanyakan satu persatu qabilah, menanyakan tempat tinggalnya dan mendatangi pasar-pasar mereka yang berbeda-beda: ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzil Majaz, meminta mereka untuk memberikan keamanan dan melindunginya agar dapat menyampaikan risalah Allah.
Rasulullah katakan:
يا بني فلان : إني رسول الله إليكم ، يأمركم أن تعبدوا الله ، ولا تشركوا به شيئاً ، وأن تخلعوا ما تعبدون من دونه من هذه الأنداد ، وأن تؤمنوا بي وتصدقوني وتمنعوني حتى أبين عن الله عز وجل ما بعثني به
Wahai bani fulan, sesungguhnya aku adalah rasul/utusan Allah untuk kalian semua, menyuruh kalian menyembah Allah, tidak mensekutukan dengan apapun, menanggalkan apa segala sekutu yang pernah kalian sembah selain-Nya, hendaklah kalian beriman denganku, membenarkanku, melindungiku, sehingga aku jelaskan apa yang telah Allah sampaikan kepadaku.
Abu Lahab –pamannya- mengikutinya dari belakang, berselendang kain Adaniyah. Ketika Rasulullah selesai berbicara, menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab berkata:
يا بني فلان ، إن هذا إنما يدعوكم إلى أن تسلخوا اللات والعُزى من أعناقكم ، وحلفاءكم من بني مالك ، فلا تطيعوه ، ولا تسمعوا منه ( ) .
Wahai Bani Fulan, sesungguhnya orang ini mengajak kalian untuk melepaskan Laata dan Uzza dari leher kalian, dan para pemimpin kalian dari Bani Malik, maka jangan kalian ikuti dia, dan jangan dengarkan ucapannya.
Rasulullah saw mendatangi Bani Amir bin Sha’sha’ah, mengajaknya beriman kepada Allah swt. Rasulullah perkenalkan dirinya, ada salah seorang dari mereka yang bernama BUHAIRAH bin FARAS berkata:
أرأيت إن نحن بايعناك على أمرك ثم أظهرك الله على من خالفك أيكون لنا الأمر من بعدك ؟
Apakah jika kami berbaiat kepadamu, membantu dakwahmu, kemudian Allah menangkan kamu atas para penentangmu, apakah kami akan mendapatkan posisi ini setelah kamu?
Rasulullah menjawab:
الأمر إلى الله يضعه حيث يشاء .
Urusan ini dikembalikan kepada Allah, yang memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki
Lalu orang itu berkata:
أفنهدف نحورنا للعرب دونك ، فإذا أظهرك الله كان الأمر لغيرنا ؟لا حاجة لنا بأمرك !
Bagaimana mungkin kami pertaruhkan leher kami kepada bangsa Arab untuk membelamu, kemudian setelah Allah berikan kemenangan kepadamu, lalu diserahkan kepada selain kami. Maka kami tidak tertarik dengan tawaranmu.
Mereka menolak Nabi.
Demikianlah orang naf’iy (pragmatis) tidak akan mau mengulurkan bantuannya kecuali jika ada keuntungan yang kembali kepadanya, dan ghanimah yang dapat diperoleh dari infestasinya. Kepadanya kita sampaikan saja,
ليس عندنا من جزاء إلا ثواب الله إن أخلصت ، والجنة إن علم الله فيك خيراً ـ فإن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين ( )
Sayang sekali, kami tidak memiliki balasan kecuali balasan dari Allah jika ikhlas, dan surga jika Allah membuktikan kebaikanmu. Karena sesungguhnya bumi ini milik Allah, yang akan mewariskan kepada siapapun yang dikehendaki, dan akhir yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa.
Tidak diragukan lagi, bahwa hal ini menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad saw, kalau ia mengharapkan dunia, maka pasti menyetujui perminataannya.
Ketika Bani Amir kembali (ke kampung halamannya) bertemu dengan seorang syeikh (lanjut usia) yang tidak dapat ikut di musim haji itu, syeikh itu bertanya tentang pengalaman musim hajinya. Mereka bercerita: Bahwa kami kedatangan seorang anak muda, yang mengaku sebagai nabi, mengajak kami untuk membela dan berbaris bersamanya, membawanya ke negeri kami.
Syeikh itu memukulkan tangannya di kepalanya, kemudian bersumpah bahwa yang kamu katakan itu adalah keturunan Ismail, dan sesungguhnya ia benar, bagaimana pikiran kalian ketika itu.
Inilah buktilain yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad saw dalam dakwahnya.
Syeikh itu memotifasi kaumnya untuk beriman dengan Rasulullah saw, bahkan menyalahkan mereka karena tidak segera membelanya.
Rasulullah juga mendatangi Bani Hanifah di pemondokannya, mengajaknya kepada Allah, Nabi perkenalkan dirinya. Qabilah ini menjadi qabilah yang paling buruk tanggapannya pada Nabi. Sikap demikian bukanlah sikap yang aneh bagi mereka, sebab dari mereka terdapat Musailamah Al Kadzdzab.
CARA LAIN MENAWARKAN DA’WAH
Cara lain yang Rasulullah lakukan dalam dakwahnya kepada para qabilah adalah bahwa tidak ada seorang dari qabilah Arab yang terkenal nama dan statusnya terdengar datang ke Makkah kecuali Nabi temui lalu menngajaknya kepada Allah dan menawarkan dirinya kepada mereka.
Suwaid bin Ash Shamit –salah seorang dari Bani Umar bin Auf- datang ke Makkah menunaikan haji, Rasulullah temui ketika mendengar kedatangannya, Rasulullah mengajaknya kepada Allah dan kepada Islam.
Suwaid berkata : barangkali kamu ada sesuatu seperti yang aku bawa
Nabi bertanya: Apa yang kamu bawa
Kata Suwaid : Majallah Luqman
Nabi berkata : Coba tunjukkan padaku
Suwaid menunjukkannya kepada Nabi
Nabi berkata: Seesungguhnya ini adalah kalimat indah, dan yang aku bawa lebih mulia darinya: Al Qur’an yang Allah turunkan kepadaku, dialah petunjuk dan cahaya. Kemudian Rasulullah membacakan Al Qur’an padanya, dan mengajaknya masuk Islam. Ia tidak menolaknya. Dan berkata: Sesungguhnya ini adalah bacaan yang indah, kemudian ia tinggalkan Nabi, kembali ke Madinah bertemu dengan kaumnya. Tidak lama setelah itu ia dibunuh oleh suku Khazraj, sebelum peristiwa Bu’ats
Salah seorang kaumnya berkata: Sesungguhnya ia terbunuh dalam keadaan muslim.
Di antara qabilah yang Nabi ajak masuk Islam adalah Aus dan Khazraj. Dan Allah lapangkan dada mereka untuk menerima Islam. Dan akan diuraikan pada pembahasan berikutnya.
الدروس المستفادة
PELAJARAN BERHARGA
1. Cara dakwah itu bermacam-macam dan banyak jumlahnya. Dan seorang da’i yang sukses adalah yang mampu mendayagunakan berbagai macam cara yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi
2. Dakwah ilallah harus betul-betul ikhlas/bersih tidak karena maslahat, keuntungan, tawar menawar, apapun kondisi dan resikonya
3. Semakin banyak ujian, semakin besar ujian Allah akan antarkan tokoh-tokoh besar yang berbobot dan berstatus di tengah-tengah kaumnya, dan menjadi pelindung dakwah
4. Seorang da’i menyempatkan diri mendengar dalil dan argumentasi fihak lain. Jika sejalan dengan Islam diberi dukungan dan jika bertentangan dengan Islam menyatakan penolakan khususnya jika berbenturan denganaqidah
عوامل النصر والثبات
FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN DAN KETAHANAN
1. الإيمان بالله وحده ومعرفته حق المعرفة
Beriman kepada dan mengenal Allah dengan benar. Iman yang kuat jika berpadu dengan hati yang segar berseri, seperti gunung yang kokoh. Pemilik iman yang tepat dan keyakinan yang kuat akan memandang seluruh beban dunia betapapun banyak dan besarnya, akan terasa ringan dan gampang
2. قيادة حكيمة
Komandan yang bijak, yang diterima dengan hati terbuka. Rasulullah saw adalah orang yang paling mulia, paling cerdas, paling baik dan paling utama
3. الشعور بالمسئولية
Merasa bertanggung jawab. Perasaan ini membuat seseorang tidak akan pernah menghindar atau berpaling dari tugas dalam keadaan apapun. Akibat lari dari tanggung jawab lebih berbahaya daripada beban, tekanan yang dialami kita ia tetap mempertahankannya.
4. الإيمان بالأخرة
Mengimani akhirat bersamaan dengan rasa bertanggung jawab. Karena hal ini akan menjadikan seorang da’i merasa yakin bahwa dia akan menghadap Allah Pencipta alam semesta yang akan memperhitungkan amalnya. Kemungkinan akan kembali kepada nikmat abadi atau siksa yang pedih. Menyadari sepenuh hati bahwa dunia dengan segala derita dan nikmatnya tidak sebanding dengan sehelai sayap nyamuk di hadapan Allah swt
5. القرآن الكريم
ayat-ayat Al Qur’an yang memberikan argumen dan bukti kekuatan prinsip-prinsip Islam, menuntut kaum muslimin kepada kekuasaan Allah dan membangun masyarakan manusia terbesar dan terindah di alam semesta. Ayat-ayat Al Qur’an menggerakkan cita rasa kaum muslimin untuk sabar dan tangguh.
6. البشارات بالنجاح
Optimis dengan Keberhasilan. Kaum muslimin menyadari betul bahwa sejak pertama kali mereka menemui tekanan dan intimidasi bahwa masuk Islam bukan berarti menghindari musibah dan kematian. Akan tetapi dakwah Islam itu sejak pertama dikumandangkan adalah perlawanan terhadap jahiliyah dan sistemnya yang zhalim. Tujuan utama dakwah adalah menyebarkannya di muka bumi agar umat manusia terbimbing menuju keridhaan Allah, mengeluarkan mereka dari penyembahan sesama makhluk untuk menyembah Tuhan Pencipat makhluk itu.
EVALUASI
1. Abu Lahab berperan penting dalam permusuhannya kepada Rasulullah saw ketika Nabi menawarkan dirinya di hadapan qabilah-qabilah yang datang ke Makkah. Jelaskan hal ini
2. isilah titik-titik di bawah ini dengan kalimat yang benar
أ-كان ـ عليه الصلاة والسلام ـ يخرج في المواسم يدعوهم إلى . . . . . . . . . . . . . و. . . . . . . . . . . . . . و . . . . . . . . . . . . . . ويعرض نفسه عليهم ليحموه حتى يؤدي. . . . . . . . . . . . . . فكان بعضهم يرد رداً وآخرون يردون رداً . . . . . . . . . . . . . .
ب-بنو حنيفة هم رهط . . . . . . . . . . . . . كانوا من . . . . . . . . . . . . . .رداً .
3. Berilah tanda (V) pada kalimat yang benar dan tanda (X) pada kalimat yang salah berikut ini:
أ-عاهد الرسول ـ بني عامر على إعطائهم السلطة من بعده .
ب-شيخ بني عامر يقرُّ نبوة " محمد " .
ج-مات سويد بن الصامت كافراً .
د-قال سويد بن الصامت عن القرآن الكريم إن هذا القول حسن .
4. Bagaiman pendapatmu tentang Buhairah bin Faras terhadap Rasulullah saw
5. Gunakan buku Nurul Yaqin Syejh Al Khudhari, atau buku As Sirah An Nabawiyah fi Dhau’il Qur’an was Sunnah. Lalu tulislah makalah dengan tema “MENAWARKAN DAKWAH KEPADA PARA QABILAH DI MUSIM HAJI”
مراجع الوحدات الأولى والثانية والثالثة
REFERENCE UNIT I,II, III
1-القرآن الكريم.
2-السيرة النبوية لابن هشام . ط . دار إحياء التراث العربي ـ بيروت.
3-نور اليقين للشيخ محمد الخضري . تحقيق محيي الدين الجراج .
4-السيرة الحلبية ط .مكتبة عيسى البابي الحلبي .1932م.
5-فقه السيرة للشيخ محمد الغزالي .ط .السابعة 1976 م .
6-دروس في السيرة للدكتور السباعي . ط . بيروت لبنان ـ دار الشروق .
7-الطبقات الكبرى لابن سعد.
8-رسائل الشهيد حسن البنا .ط . الدار السعودية للنشرـ جده .
9-السيرة التحليلية في ضوء القرآن والسنة . . للشيخ الدكتور / محمد أبو شهبة ـ مكتبة الكليات الأزهرية 1969.
10-حياة محمد للدكتور محمد حسين هيكل . ط . مكتبة النهضة المصرية 1965.
11- البداية والنهاية لابن كثير . ط . القاهرة 1932م ـ السعادة .
ومن المراجع المعاونة:
1-كتب الصحاح الست واللؤلؤ والمرجان فيما اتفق عليه الشيخان . ط . الأوقاف ـ الكويت .
2-المعجم المفهرس لألفاظ القرآن الكريم . للاستاذ / محمد فؤاد عبد الباقي .
3-المعجم المفهرس لألفاظ الحديث النبوي .
4-القاموس المحيط .
5-عبقرية محمد لعباس محمود العقاد . ط . دار الأهرام ـ القاهرة 1966 م.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar