مَقَاصِدُ الشَّرِيعَةِ
تَعْرِيفُ المَقَاصِد
المَقَاصِدُ جَمْعُ مَقْصِدٍ.
ومَعْنَاهُ فِي اللُّغَةِ: مَوْضِعُ
القَصْدِ.
وفِي الاِصْطِلاَحِ: مَقَاصِدُ
الشريعةِ هِيَ: الغَايَاتُ الّتِي وُضِعَتِ الشّرِيعَةُ لِأَجْلِ تَحْقِيقِهَا
لِمَصْلَحَةِ الْعِبَادِ.
Makna Maqashid
Maqashid adalah jamak dari “maqshid”
Menurut bahasa, maqshid berarti tujuan
Sedangkan dalam istilah para ulama, Maqashid
Asy-Syari’ah adalah: tujuan-tujuan yang ingin diwujudkan oleh
syariat Islam sebagai alasan diturunkannya, demi kemaslahatan hamba-hamba
Allah.
((وَمَا
أرْسَلْنَاكَ إلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ)) (21/107)
((الـر.كِتَابٌ
أنْزَلْنَاهُ إلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إلَى النُّورِ...))
(14/1)
((يُرِيدُ الله أنْ يُخَفِّفَ
عَنْكُمْ...)) (4/28)
((...يَأمُرُهُمْ بِالمَعْرُوفِ
وَيَنْهَاهُمْ عَنِ المُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ
عَلَيْهِمُ الخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي
كَانَتْ عَلَيْهِمْ)) (7/157).
((يُرِيدُ اللهُ بِِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ
بِكُمُ العُسْرَ)) (2/185)
((ومَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي
الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ)) (22/78).
فَوَائِدُ درَاسَةِ المَقَاصِدِ
إِبْرَازُ عِلَلِ التَشْرِيْع
وحِكَمِه وأغْرَاضِه ومَرَامِيهِ الجُزْئِيةِ والكُلّيّةِ، العامّة والخاصّة، فِي
شَتَّى مَجَالاتِ الحياةِ وفِي مُخْتلف أبْوابِ الشريعةِ.
تَأْكِيدُ خَصَائِصِ صَلاَحِيَّةِ
الشَّرِيعَةِ وَدَوَامِهَا ووَاقِعِيَّتِهَا ومُرُوْنَتِهَا.
تَمْكِينُ الفَقِيهِ مِنَ
الاِسْتِنْبَاطِ عَلَى ضَوْءِ المَقْصِدِ الَّذِي سَيُعِينُهُ عَلَى فَهْمِ
الحُكْمِ وتَحْدِيدِهِ وتَطْبِيقِهِ.
التَّوْفِيقُ بَيْنَ الأَخْذِ
بِظَاهِرِ النَّصِّ، وَالاِلْتِفَاتِ إلَى رُوْحِهِ ومَدْلُولِهِ.
التَّقْلِيلُ مِنَ الاِخْتِلاَفِ
والنِّزَاعِ الفِقْهِيّ والتّعَصُّبِ المَذْهَبِيّ.
Manfaat Mempelajari Maqashid
Syari’ah
Mengungkapkan tujuan, alasan, dan
hikmah tasyri’ baik yang umum atau khusus, integral atau parsial di segala
bidang kehidupan dan dalam setiap ajaran Islam.
Menegaskan
karakteristik Islam yang sesuai dengan setiap zaman, abadi, realistis dan
luwes.
Membantu ulama dalam berijtihad dalam
bingkai tujuan syariat.
Memadukan secara seimbang prinsip
“Mengambil zhahir nash” dengan prinsip “memperhatikan ruh dan substansi nash”
Mempersempit perselisihan dan ta’ashub
di antara pengikut madzhab fiqih.
تَعْرِيفُ المَصْلَحَة
المَصْلَحَةُ فيِ اللُّغَةِ:
المَنْفَعَةُ، وجَمْعُهَا: المَصَالِح.
وفِي الاِصْطِلاَحِ: جَلْبُ
مَنْفَعَةٍ أوْ دَفْعُ مَضَرَّةٍ.
وقَالَ الغَزَاليّ:
المَصْلَحَةُ: المُحَافَظَةُ عَلَى
مَقْصُودِ الشَّرْعِ.
Makna Maslahat
Secara etimologis, maslahah
artinya manfaat. Bentuk pluralnya: mashalih.
Dalam istilah para ulama, maslahah
adalah: mengambil manfaat dan menolak bahaya (kerusakan).
Menurut Imam Ghazali, maslahah adalah:
memelihara maksud (tujuan) syariat.
أنْوَاعُ المَصْلَحَةِ
المَصْلَحَةُ المُعْتَبَرَةُ: مَا
شَهِدَ الشَّارِعُ بِاعْتِبَارِهِ بِأنْ وَضَعَ مِنَ الأَحْكَامِ
التَّفْصِيلِيَّةِ مَا يُوصِلُ إلَيْهِ.
المَصْلَحَةُ المُلْغَاةُ: مَا
شَهِدَ الشَّارِعُ بِإِلْغَائِهِ بِأنْ وَضَعَ أَحْكَامًا تَدُلُّ عَلَى عَدَمِ
الاِعْتِدَادِ بِهِ.
المَصْلَحَةُ المُرْسَلَةُ: مَا لَمْ
يَنُصَّ الشَّارِعُ عَلَى إِلْغَائِهِ وَلاَ عَلَى اعْتِبَارِهِ .
Jenis Maslahat (1)
Mashlahah Mu’tabarah: maslahat yang
diakui oleh syariat dengan menetapkan rincian hukum yang dengan jelas bertujuan
mewujudkannya, contoh:
Menjaga agama melalui aqidah,
kewajiban shalat, syariat jihad, hukum thd orang murtad, dll.
Memelihara jiwa melalui syariat
qishash.
Memelihara akal melalui kewajiban
menuntut ilmu, pengharaman khamr & sangsi bagi peminumnya.
Memelihara keturunan melalui syariat
pernikahan, pengharaman zina & sangsi bagi pelakunya.
Memelihara harta melalui hukum-hukum
transaksi (muamalah maliyyah), pengharaman mencuri & sangsi bagi pelakunya.
Jenis Maslahat (2)
Mashlahah Mulghah: sesuatu yang
dianggap maslahat oleh sebagian manusia namun syariat dengan tegas menolaknya
melalui penetapan hukum yang tidak menganggapnya sebagai maslahat, contoh:
Membuat hadits palsu dengan alasan
apapun
Berlebihan dalam beragama
Penetapan puasa 2 bulan berturut-turut
bagi orang kaya yang melakukan jima’ di siang Ramadhan
Transaksi ribawi
Penyamaan
jatah warisan antara anak laki-laki & perempuan.
Jenis Maslahat (3)
Mashlahah Mursalah: maslahat yang
tidak dinafikan oleh syariat dan tidak pula diakui secara tegas (didiamkan),
contoh:
Pengumpulan ayat Al-Qur’an dalam
mushaf di masa Abu Bakar
Penunjukan
Umar oleh Abu Bakar sebagai penggantinya
Pengadaan penjara di masa Umar
Ditumpahkannya susu campuran yang
digunakan untuk menipu pembeli di masa Umar
Penetapan batas maksimal 4 bulan bagi
prajurit meninggalkan istrinya oleh Umar
Kewajiban negara memberi tunjangan
kepada bayi muslim yang lahir di masa Umar
Penyatuan kaum muslimin dengan satu
mushaf oleh Utsman
Penetapan hak warisan oleh Utsman bagi
istri yang dicerai saat suaminya menjelang ajal
Perintah Ali kepada Abul Aswad
Ad-Du-ali utk membuat kaidah Nahwu karena melemahnya kemampuan bahasa Arab kaum
muslimin
Kewajiban mengganti kepada tukang yang
menghilangkan barang pemesan kecuali dengan bukti bukan kecerobohan di masa
Ali.
شُرُوطُ الأخْذِ بِالمَصْلَحَةِ
المُرْسَلَةِ
أنْ تَكُونَ المَصْلَحَةُ
حَقِيقِيَّةً أو ظَنِّيَّةً ظَنَّا رَاجِحًا لاَ مَصْلَحَةً وَهْمِيَّةً.
أنْ تَكُونَ مَعْقُولَةً فِي
ذَاتِهَا، فَلاَ مَدْخَلَ لَهَا فِي الأُمُورِ التَّعَبُّدِيَّةِ.
أنْ تَكُونَ مُلاَئِمَةً لِمَقَاصِدِ
الشَّرْعِ فِي الجُمْلَةِ، وَلاَ تُنَافِي أصْلاً مِنْ أُصُولِهِ وَلاَ دَلِيلاً
مِنْ أدِلَّتِهِ القَطْعِيَّةِ.
أنْ تَرْجِعَ إِلَى حِفْظِ أَمْرٍ
ضَرُورِيٍّ، أَوْ رَفْعِ حَرَجٍ لاَزِمٍ فِي الدِّينِ.
Syarat Penggunaan Maslahat Mursalah
Maslahat itu harus real atau
berdasarkan prediksi yang kuat dan bukan khayalan.
Maslahat
yang ingin diwujudkan harus benar-benar dapat diterima akal (logis). Oleh
karena itu maslahat mursalah tidak boleh digunakan dalam ibadah ritual.
Harus
sesuai dengan tujuan syariat secara umum, dan tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip umum syariat dan dalil-dalil qath’i.
Mendukung
realisasi maslahat dharuriyat (memelihara agama, jiwa, akal,
keturunan, dan harta), atau
menghilangkan kesulitan yang berat dalam beragama.
أقْسَامُ
المَصْلَحَةِ مِنْ حَيْثُ التَّرْتِيبُ (1)
1-
الضَّرُورِيَّاتُ: المَصَالِحُ الَّتِي تَتَوَقَّفُ عَلَيْهَا حَيَاةُ النَّاسِ
الدِّينِيَّةُ والدُّنْيَوِيَّةُ بِحَيْثُ إذَا فُقِدَتْ اخْتَلَّتِ الحَيَاةُ فِي
الدُّنْيَا، وضَاعَ النَّعِيمُ وَحَلَّ العِقَابُ فِي الآخِرَةِ.
وهِيَ
خَمْسٌ: حِفْظُ الدِّيْنِ، والنَّفْسِ، والعَقْلِ، والنَّسَلِ، والمَالِ.
Jenis Maslahat Berdasarkan
Prioritasnya (1)
Dharuriyat : maslahat
yang amat menentukan keberlangsungan agama dan hidup manusia di dunia maupun di
akhirat, yang jika maslahat ini hilang, maka berakibat kesengsaraan dunia, dan
hilangnya nikmat serta datangnya azab di akhirat.
Menurut
para ulama, ada 5 maslahat dharuriyat : Memelihara dien, jiwa,
akal, keturunan, dan harta.
أقْسَامُ المَصْلَحَةِ مِنْ حَيْثُ
التَّرْتِيبُ (2)
2-
الحَاجِيَّاتُ : الَّتِي يَحْتَاجُ النَّاسُ إِلَيْهَا لِرَفْعِ الحَرَجِ
عَنْهُمْ، وَإذَا فَاتَتْ لاَ يَخْتَلُّ نِظَامُ الحَيَاةِ وَلكِنْ وَقَعَ
النَّاسُ فِي المَشَقَّةِ والضِّيقِ.
مِثَالُهَا:
الرُّخَصُ فِي العِبَادَاتِ، وجَوَازُ السَلَمِ والاسْتِصْنَاعِ فِي
المُعَامَلاَتِ، وَالطَّلاَقُ، ودَرْءِ الحُدُودِ بالشُّبُهَاتِ، والدِّيَةِ عَلَى
العَاقِلَةِ فِي القَتْلِ الخَطَإِ،...
Jenis Maslahat Berdasarkan
Prioritasnya (2)
Hajiyat : maslahat yang
dibutuhkan manusia untuk menghilangkan kesulitan atau kesempitan mereka. Bila
maslahat ini tidak terwujud, tidak sampai mengakibatkan kehancuran kehidupan,
namun manusia jatuh pada kesulitan.
Contoh: Berbagai rukhshah
dalam ibadah, pembolehan salam dan istishna’ dalam muamalat, syariat thalaq,
prinsip “pembatalan hudud karena syubuhat”, kewajiban diyat atas keluarga
pembunuh karena tidak sengaja sebagai pengganti qishash
أقْسَامُ المَصْلَحَةِ مِنْ حَيْثُ
التَّرْتِيبُ (3)
3- التَّحْسِينِيَّاتُ : الَّتِي
تَجْعَلُ أحْوَالَ النَّاسِ تَجْرِي عَلَى مُقْتَضَى الآدَابِ العَالِيَةِ
وَالخُلُقِ القَوِيمِ، وإذَا فَاتَتْ تَصِيرُ حَيَاتُهُمْ عَلَى خِلاَفِ مَا
تَقْتَضِيهِ المُرُوءَةُ ومَكَارِمُ الأخْلاَقِ والفِطَرُ السَّلِيمَةُ.
مِثَالُهَا:
سَتْرُ العَوْرَةِ ولَبسُ الثّيَابِ الجَيِّدَةِ فِي الصَّلاَةِ، والتَّقَرُّبُ
بِالنّوَافِلِ، النَّهْيُ عَنِ الإسْرَافِ وبَيْعِ الإِنْسانِ عَلَى بيعِ أخِيهِ،
آدَابُ الأكْلِ وَالشَّرَابِ، تَحْرِيم التَّمْثِيلِ بِالقَتِيلِ قِصًاصًا أوْ فِي
الحُرُوبِ...
Jenis Maslahat Berdasarkan
Prioritasnya (3)
Tahsiniyat : maslahat
yang menjadikan manusia berada dalam adab yang mulia dan akhlaq yang lurus, dan
jika tidak terwujud, kehidupan manusia akan bertentangan dengan nilai-nilai
kepantasan, akhlak, dan fitrah yang sehat.
Contoh:
Menutup aurat dan berpakaian baik dalam shalat, taqarrub dengan yang sunnah,
larangan berlebihan dalam membelanjakan harta, pengharaman membeli barang yang
sedang ditawar orang lain, adab makan & minum, pengharaman mutilasi mayat
karena dendam atau dalam perang, …
بَعْضُ القَوَاعِدِ
الضَّرُورِيُّ أصْلٌ لِمَا سِوَاهُ
مِنَ الْحَاجِيّ والتحْسِينِيّ.
اِخْتِلاَلُ الضَّرُورِيِّ يَلْزَمُ
مِنْهُ اخْتِلاَلُ البَاقِيَيْنِ بِإطْلاَقٍ.
لاَ يَلْزَمُ مِنَ اخْتِلاَلِ
البَاقِيَيْنِ اخْتِلاَلُ الضَّرُورِيّ.
قَدْ يَلْزَمُ مِنَ اخْتِلاَلِ
التَّحْسِينِيّ بِإطْلاَقٍ، أَوْ الْحَاجِيّ بِإطْلاَقٍ، اِخْتِلاَلُ الضّرُورِيّ
بِوَجْهٍ مَا.
يَنْبَغِي لمُحَافَظَةُ عَلَى
الحَاجِيّ وَالتاّحْسِينِيّ لِلضَّرُورِيّ.
Beberapa Kaidah
Maslahat Dharuriyat
adalah pondasi bagi Hajiyat dan Tahsiniyat
Hilangnya Dharuriyat
otomatis berakibat hilangnya yang lain
Hilangnya Hajiyat dan
Tahsiniyat tidak selalu berakibat hilangnya Dharuriyat
Hilangnya Hajiyat dan
Tahsiniyat dapat mengganggu Dharuriyat dalam aspek
tertentu
Harus diupayakan menjaga Hajiyat
dan Tahsiniyat untuk kepentingan Dharuriyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar