دَعْوَةُ الصَّحَابِيَاتِ فِي عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَدِيْجَةُ بِنْتِ خُوَيْلِد
مَوَاقِفٌ بَارِزَةٌ لِبَعْضِ الصَّحَابِيَاتِ أُمُّ سُلَيْم
خَوْلَةُ بِنْتَ ثَعْلَبَةَ
اللاَّتِي هَاجَرْنَ مَعَ أَزْوَاجِهِنَّ
الْمُهَاجِرَاتُ إِلَى الْحَبْشَةِ فِرَارًا
بِدِيْنِهِنَّ
اللاَّتِي هَاجَرْنَ
بَعْدَ ذَلِكَ
نُسَيْبَةُ بِنْتِ كَعْبٍ
الدَّاعِيَاتُ فِي عَهْدِ الرَّسُوْلِ اللاَّتِي شَهِدْنَ بَيْعَةَ الْعَقَبَةِ
أُمُّ مَنِيْعِ (أَسْمَاءُ
بِنْتِ عُمَرَ)
عَائِشَةُ بِنْتِ أَبِيْ بَكْرٍ
أُمُّ عِمَارَةِ بِنْتِ كَعْبٍ
أُمُّ سُلَيْط الأَنْصَارِيَّةِ
أُمُّ سُلَيْم بِنْتِ مَلْحَانِ
أُمُّ حَرَامِ بِنْتِ
مَلْحَانِ
الرَّبِيْعُ بِنْتِ مُعَوَّذٍ
الصَّحَابِيَاتُ الْمُشَارَكَةُ
فِي الْحَرْبِ
أَسْمَاءُ بِنْتِ يَزِيْدُ
أُمُّ عَطِيَّةُ الأَنْصَارِيَّةُ
حَمْنَةُ بِنْتِ جَحْشٍ
صَفِيَّةُ
أُمَامَةُ بِنْتِ عَبْدِ
الْحَكَمِ
أُمُّ حَكِيْم بِنْتِ
الْحَارِثِ
عَائِشَةَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ
أُمُّ سُلَيْم بِنْتِ مَلْحَانِ
الصَّحَابِيَاتُ الْفَقِيْهَاتُ الدَّاعِيَاتُ
أُمُّ وَرَقَةِ بِنْتِ عَبْدُ اللهِ
سَمْرَاءُ بِنْتِ نُهَيْك
الأَسَدِيَّةُ
أُمُّ سُرَيْك
Salah satu metode yang efektif dalam dunia pendidikan Islam adalah dengan memberikan teladan atau
contoh. Di dalam ilmu psykologi di kenal dengan istilah modelling. Rasulullah saw di utus oleh Allah juga salah
satunya agar bisa dijadikan
contoh/teladan bagi umat manusia. Hal ini tertuang di dalam surat al Ahzab 21
“ Sungguh telah ada pada diri Rasulullah saw suri teladan yang baik bagi
orang-orang yang mengharap perjumpaan dengan rabbnya”
Teladan utama kita adalah Rasulullah saw.
Pada sisi lain, Rasulullah saw juga menyatakan bahwa bahwa kita
diperintahkan untuk mencontoh para sahabat, sebagai generasi /kurun yang
terbaik.
Firman Allah swt surat ali Imron 110
“ Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan kepada manusia. Menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ……
Pada hakekatnya, contoh /teladan kebaikan bisa datang dari siapa saja,
sepanjang kebaikan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan Allah dan
Rasulnya.Dari sini kita dapat memahami bahwa orang-orang shaleh salihah dari
generasi setelah shahabat dan seterusnya dapat kita jadikan contoh/teladan
sepanjang tetap berpegang teguh pada
dienuLLAH.
- Teladan dalam Intelektualitas
A.1 Aisyah binti Abu Bakar ashidiq ( shahabiah)
Aisyah adalah belahan jiwa
Rasulullah saw di dunia dan di akherat. Beliau, adalah
Sosok ahli fiqih yang taat pada
Rabbnya. Pada saat Rasulullah saw meninggal dunia, usia Aisyah baru menginjak
19 tahun setelah sembilan tahun hidup bersama Rasulullah saw.
Namun demikian, Aisyah telah
memenuhi seluruh penjuru dunia dengan ilmu. Dalam hal periwayatan hadis, beliau
adalah tokoh yang sulit di cari bandingannya . Ia lebih memahami hadis,dibanding
istri-istri Rasul yang lain.
Dalam masalah jumlah hadis yang
diriwayatkannya, tidak ada yang menandingi, selain Abu Hurairoh dan Abdullah
bin Umar.
Ad-Dhahabi berkomentar dalam kitab as Sair
jilid II, halaman 240,
“ saya tidak pernah melihat pada umat Muhammad
saw , bahkan wanita secara keseluruhan, ada seorang wanita yang lebih alim dari
Aisyah ra.
Dalam beberapa kasus, Aisyah mengoreksi
pemahaman para sahabat dan menjadi rujukan dalam memahami praktek Rasulullah
saw
Di dalam al –Mustadrak, az-Zuhri berkomentar :
“ seandainya ilmu semua manusia dan ilmu istri-istri nabi digabungkan, niscaya
ilmu Aisyah lebih luas dari ilmu mereka.
Menurut Adz-Dzahabi,musnah aisyah mencapai 2210 hadis.
Imam Bukhori
dan Imam Muslim sepakat atas riwayat aisyah sebanyak 140 hadis. Secara
individu bukhori meriwayatkan 54 hadis aisyah, dan Muslim meriwayatkan 69
hadis.
Hakim Abu abdillah berkata : “ Aisyah ra, membawa ¼ syariah Islam.
Urwah Ibnu Zubair berkata : Saya tidak melihat
seorangpun yang lebih pandai dalam masalah ilmu fiqih, kedokteran, dan sastra
selain aisyah r.a.
Demikianlah keluasan ilmu Aisyah ra. Para wanita mukminah di masa sekarang
ini,khususnya para aktifis da’wah sudah semestinya meneladani beliau ra dalam
hal keluasan ilmunya. Ya Alim, rabbi zidni ilmaa.
A.2. Amrah binti Abdurrahman ( Tabiin Anshar)
Dia adalah murid Aisyah r.a. seorang
wanita yang alim ,ahli fiqih ,
luas ilmu dan wawasannya . Ia meriwayatkan hadis dari aisyah, ummu Salamah dan
Rafi Ibnu Khudaij serta ummu Hisyam binti Haritsah.
Beberapa orang meriwayatkan hadis dari Amrah, antara lain : Abu
Rijal Muhammad Ibnu Abdurrahman ,
Haritsah, Malik, Abu Bakar ibnu Hazm, dan kedua anak beliau, yaitu Abdullah dan Muhammad , serta Az – Zuhri.
Umar bin Abdul Aziz berkata : “
Tidak ada seorangpun yang memahami hadis-hadis Asiyah ra , selain Amrah.
Ibnu Hibban menyebutkan : Ia adalah sosok wanita yang paling mengerti
hadis-hadis Aisyah ra.
A.3. Hafshah binti Sirin Ummu Hudzail.
Seorang ahli fiqih dari golongan
anshar, pemuka wanita para tabiin, dikenal sebagai ahli ibadah, fiqih, qiraat
dan hadis.
Hafshah meriwayatkan hadis dari Ummu Athiyah dan Ummu Raih dan budaknya
Anas ibnu Malik dan Abu Aliyah.Saudara laki-lakinya , Ahmad, Qatadah, Ayyub,
Kalid al Hadza, Ibnu Aun dan Hisyam ibnu Hasan meriwayatkan hadis dari hafshah.
Ia telah mampu membaca Alqur’an pada usia 12
tahun. Hidup selama 70 tahun dan menasehati para pemuda untuk melakukan
kebajikan.Salah satu yang diucapkannya adalah : Wahai para pemuda, galilah
potensi pada waktu kalian masih muda belia. Dan aku melihat masa muda sebagai periode beramal
dan bekerja.
Inilah sosok hafsah, tinggal di rumahnya selama 30 tahun dan tidak keluar dari tempat shalatnya
kecuali untuk tidur siang dan keperluan penting.Ia meninggal dunia dan usianya
lebih dari 100 tahun.
A.4.
Muadzah al Adawiyah.
Di kenal sebagai ahli balaghah , fasih tutur katanya, gemar menuntut
ilmu-ilmu agama, dan meriwayatkan hadis. Adz-Dzahabi menjulukinya Sayyidah Al Alimah (pemuka orang-orang alim).
Ia meriwayatkan hadis dari Ali, Aisyah dan Hisyam ibnu Amir. Nama-nama yang
meriwayatkan hadis darinya adalah Abu Qilabah, Yazid Ibnu Rasyak, Ashim Ibnu
Ahwal, Ayyub as-Sikhtiyani.
Ia pernah berkata kepada seorang wanita dewasa yang pernah disusuinya: “
“Wahai anakku, jadilah orang yang takut dan berharap ketika bertemu Allah ,
karena Aku melihat orang yang selalu berharap kepada Allah akan dipenuhi
kebaikan ketika berjumpa dengan Tuhannya.Dan aku melihat, orang yang takut
kepada Allah berharap akan bertemu dengan Tuhan saat manusia dibangkitkan.
Kemudian ia menangis,
A.5. Fatimah binti as Samarqandi
Imam Abu Bakar as-Samarqandi mengajarkan ilmu agama kepada Abu Bakar al
Kasyiani.kemudian sang guru menikahkannya dengan putrinya yang ahli ilmu fiqih.
Disebutkan bahwa alasan ia dinikahkan dengan putrinya adalah bahwasanya
putrinya adalah seorang yang cantik jelita Ia telah hafal kitab At –Tuhfah
karangan ayahnya. Banyak raja –raja
Romawi yang ingin meminangnya, tetapi ayahnya menolaknya. Mahar untuk
pernikannnya adalah syarah dari kitab At-tuhfah, karangan Abu Bakar al
Kasyaini, yang diberi judul Al Badaai’.
A.6 Lathifah, Ibunda Imam Syafii.
As-Subki berkata: Ibunda Imam syafii adalah
wanita ahli ibadah yang sangat jenius. Pernah suatu kali ketika dia diminta
menjadi saksi pengadilan bersama Ummu
Basyar al Marisi. Ketika hakim ingin menanyai secara terpisah , ia berkata:
wahai Hakim, engkau tidak berhak melaukan hal itu, karena Allah swt telah
berfirman, “supaya jika
seorang lupa, seorang lagi dapat mengingatkannya “
Halim kemudian tidak jadi menanyainya secara
terpisah. As- Subki kemudian memberikan
komentarnya atas kisah tersebut : Sebuah ide yang brilian ,kuat dan alternatif
baru dalam penafsiran.
A.7
Nafisah binti Hasan Ibnu Zaid, putra cucu nabi.
Seorang penghafal Al qur’an, sekaligus
menguasai tafsir dan hadis. Ibnu Khalkan menyebutkan bahwasanya ketika Imam
Syafii wafat, jenazahnya dihadirkan kepadanya dan menyolatkan jenazahnya di
rumahnya.
Iiam Az Dzahabi berkata : Kami tidak banyak mendengar tentang
kisah-kisahnya . Dia berkata : :”Karena kebodohan orang-orang mesir dan kepercayaannya yang melampaui batas,
meski telah ada larangan yang mendekati syirik, mereka bersujud dan meminta
ampunan darinya”.
Ibnu Katsir berkata :
Hingga saat ini, masyarakat awam keterlaluan
dalam hal kepercayaan kepadanya , juga tentang hallain, Apalagi masyarakat
Mesir suka melontarkan ungkapan-ungkapan tidak benar dan sembrono yang bisa
mengantarkan pada kekufuran dan kesyrikan.
A.8
Karimah binti Ahmad.
Beliau diibaratkan sebagai tiang tengah
penyangga hadis-hadis nabi.Leluasan ilmu dan penguasaannya terhadap hadis tidak
diragukan lagi, sehingga para ulam besar rela
berdesak-desakkan untuk menghadiri majlisnya, demi mendengarkan
untaian-untaian hadisnya.
Para ulama mengakui keutamaan dan keteladannya
sebagai orang yang pertama kali mengajarkan kitab sahih bukhori secra utuh,
tuntas dan menyeluruh. Sehingga abu Dzar, seorang ulama hdis dari kota Harrah,
berwasiat kepada murid-murid agar tidak
belajar kitab Shahih Bukhari kecuali kepadanya.
Diantara para imam yang belajar shahih Bukhori
kepadanya adalah Hafizd Abu Bakar Al-Khatib dan Abu Thalib al Husain ibnu
Muhammad Zainabi.
Dalam kitab al-siyar, Ad Dzahabi menggambarkan
karakternya sebagai berikut :
Wanita agung, ahli ilmu dan mempunyai sanad hadis yang derajtnya
tinggi..Mempelajari shahih Bukhari dari jalur Abu Haitsam al Kusymihani,
Dzahir Ibnu Ahmad as –Sarkhasi dan Abdullah ibnu Yusuf ibnu Bamuwaih As-Ashbahani. Tingkat pemahaman dan pengetahuannya di atas
rata-rata semakin kuat diapdu dengan kebaikan pekerti dan ketekunannya
beribadah.
Imam Abu Ghanaim berkata : Suatu kali Karimah
menyodorkan redaksi Shahih Bukhori kepadaku, dan aku menyalinnya sesuai dengan
redaksinya. Ketika menyelesaikan tujuh bundel, aku membacanya di hadapannya.
Selanjutnya akau bermaksud menyalinnnya sendiri tanpa harus membaca di
hadapannya. Dan ketika aku utarakan keinginanku kepadanya, ia menjawab “Tidak
bisa, kamu harus memeriksakannya kepadaku. Lalu aku selelu memberikan
salinanku kepadanya.
- TELADAN DALAM IBADAH
B.I Hafshah
binti Umar bin Khatab.
Perempuan ahli ibadah dan suka berpuasa demi mendapatkan ridha Allah.
Dari Anas ra berkata : Rasulullah saw bersabda: “Jibril berkata, wahai
Muhammad, rujuklah kepada hafshah, karena sesungguhnya dia perempuan yang ahli
puasa dan ahli ibadah.
Nafi Ibnu Umar berkata : Hafshah meninggal sebelum sempat berbuka puasa.
Tahajud Hafshah menjadi sebab langgengnya sebagai istri Rasulullah saw, di
dunia dan di akherat. Bagaimana tidak,
dia adalah putri dari seorang ayah yang taat beribadah juga.
B.2 Zainab binti jahsy
Dikenal sebagai perempuan ahli ibadah, suka berpuasa, berbakti dan rajin
bersedeqah.
Dari Anas bin Malik, “ suatu ketika Rasulullah saw memasuki masjid yang
didalamnya ada tali yang diikat pada dua tiang. Kemudian Rasul berkata, untuk
apa tali ini, dijawab tali tersebut milik zaenab, jika dia sudah tidak kuat
berdiri maka akan bergelantunga pada tali, kemudian Rasulullah saw bersabda :
Tidak, lepaskan tali itu, kalian harus semangat dalam beribadah, Jika merasa
lelah dan cape, maka lakukanlah sambil duduk.
Zainab adalah satu-satunya wanita yang mengungguli Aisyah dalam hal
kedudukannya disisi Rasulullah. Dan satu-satunya wanita yang dinikahi
Rasulullah langsung atas perintah Allah.
Setelah pernikahannya dengan Rasulullah, Zainab membanggakan diri di
hadapan istri-istri yang lain dengan mengatakan : Kalian dinikahkan dengan
Rasulullah oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahinya atas perintah Allah
langsung dari atas tujuh langit ( H.R Bukhori).
B.3 Ummu Hudhail, Hafshah binti Sirin
Setiap malam ia menyalakan lampu mushala, kemudian melakukan ibadah sampai
fajar menyingsing. Ia berda di mushala untuk beribadah selama 30 tahun, dan
tidak pernah keluar kecuali untuk buang hajat. Ia memasuki Mihrab untuk shalat
Dzuhur, ashar,magrib,isya dan subuh dengan sekali wudlu. Pada waktu dzuhur ia
tidak keluar dari mihrabnya kecuali setelah matahari bergerak naik.
Ummu Hudzail berkata :
Wahai para pemuda, giatlah beribadah selagi masih muda, Demi Allah, aku
tidak merasakan ibadah yang lebih baik kecuali selagi masih muda.
Ia telah hafal qur’an pada usia 12 tahun.
Karena kemahirannya dalam bidang Al qur’an, setiap kali Ibnu Sirin melaukakan
kejanggalan dalam bacaan Alqur’an atau tidak dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan kepadanya, ummu Hudzail berkata:” pergilah kepada Hafsah tanyakan
kepadanya bagaimana bacaan yang benar dan dengarkan bagaimana ia membaca.
Putranya bernama Hudzail. Ketika musim panas,
ia mencari kayu dn batang pohon, kemudian ia memecah-mecahnya menjadi
potongan-potongan kayu bakar. Ketika musim dingin tiba, ibunya kedinginan dalam
mushala, ia membuat perapian di dalam ember dan diletakkan di belakang ibunya,
agar tidak kedinginan, ia jaga agar ibunya tidak terganggu khusu’nya karena
terkena asap.
B.4 Ummu Darda Ash-Shughra
Nama lengkapnya Juhaimah binti Huyay al
awshabiyah , namun lebih dikenal dengan sebutan ummu Darda Ash Shughra. Seorang wanita yang sangat santun,
sehingga saat menceritakan perkataan suaminya, ia berkata : “Tuanku berkata
kepadaku, yang dia maksud adalah Abu darda suaminya.
Dari Yunus Ibnu Maisharah, “ Suatu ketika kami
mendatangi ummu Darda, ketika itu ada beberapa wanita disisinya, Mereka semua
adalah wanita yang menghabiskan malam-malamnya untuk bertahajud, sehingga
kakinya sampai bengkak.
Ummu Darda berkata kepada Abu Darda suaminya :
“ Wahai Abu Darda, sesungguhnya engkau meminangku kepada kedua orangtuaku di
dunia , maka mereka menikahkan aku denganmu. Dan sekarang aku akan meminangkan diriku denganmu
di akherat. Abu Darda menjawab. Jika memang demikian, jangan menikah
sepeninggalku.
B.5 Munifah binti Abi Thariq
Tinggal di Bharain dan setiap kali gelap malam menyelimuti bumi, ia berkata
: “ Wahai jiwaku, kegembiraan orang beriman telah datang. Kemudian ia masuk ke
dalam mihrabnya dan berdiri beribadah bagikan batang pohon yang tegak berdiri
sampai fajar tiba.
Dari Ummu Umar binti Mulaik, “ Suatu ketika aku menginap di rumah Munifah, dan aku dengar dia
mengulang-ulang bacaan al Qur’an terus menerus, sampai kemudian ia menangis.
- TELADAN DALAM DAKWAH DAN JIHAD
C .1 Ummu Sulaim ( Rumaisha binti Malhan ), istri
Abu Talhah
Anas berkata : “ Abu Talhah
datang untuk meminang ummu Sulaim, Ummu Sulaim berkata : “ Sesungguhnya tidak
patut bagiku untuk bersuami dengan orang musyrik. Apakah engkau tidak tahu
wahai Abu Tahlhah, sesungguhnya Tuhan –tuhan yang engkau sembah itu adalah
hasil pahatan seorang tukang batu dan sesungguhnya jika engkau menyalakan api
pada tuah-tuhanmu,maka ia akan terbakar.”
Kemudian Abu Talhah pergi meninggalkan
ummu Sulaim dan ada sesuatu terjadi di hatinya setelah mendengar perkataan ummu Sulaim.
Berkali-kali abu Talhah datang
untuk meminangnya, tapi jawaban ummu Sulaim tetap sama, sampai akhirnya hidayah
Allah datang, Sabu Talhah masuk Islam, dan keislamannya menjadi mahar
pernikahnnya dengan ummu Sulaim, Dari hasilpernikannya, lahirlah putra-putri
yang semuanya hafidz Qur’an.
C.2 Ummu Suraikh
Ummu Suraikh Ghaziyah binti Jabir
bin Hakim dengan kesabarannya, mengisahkan orang yang menyiksanya :Ibnu Abbas berkata : “ Islam
telah masuk ke dalam lubuk hati ummu Suraikh, ketika ia berada di mekah.
Akhirnya iapun masuk Islam. Kemudian secara diam-diam ia masuk ke dalam
golongan wanita Quraisy, iapun membujuk wanita itu, hingga akhirnya masuk Islam
.Misinya diketahui oleh penduduk mekah, mereka membawanya kepada ummu Sulaim
dan berkata : Jika bukan karena kaummu, kami pasti sudah membubuhnu”
Kaum mekkah kemudian membawanya di atas unta tanopa satu alaspun . Mereka
membeiarkan aku di tengah padang pasir yang luas dan panas selama 3 hari tanpa
makan dan minum. Mereka beristirahat,
dan ketika mereka bersitirahat ummu sulaim mendapatkan sesuatu jatuh dari atas,
yang ternyata adalah ember yang berisi air, sehingga ia minum sampai cukup, dan
menyegarkan badan dan pakainnya dengan air tersebut. Ketika kaum quraisy terbangun, dia kaget, karena
mendapatkan ummu suraikh dalam keadaan segar dan basah oleh air, dan menuduh
bahwa ia telah mengambil air milik mereka.
Anas bin Malik ra berkata :
“ Rasulullah saw pergi berperang bersama ummu Sulaim dan para wanita kaum
anshar. Jika perang
telah usai, para wanita itupun memberi minum kepada bala tentara . Meraka juga
mengobati tentara yang terluka.” ( H.R Muslim).
Rabbi
binti muawid berkata :
Kami
ikut perang bersama Nabi saw, Kami memberi minuman kepada bala tentara,
melayani mereka, membawa para syahid yang terbunuh, dan orang-orang yang
terluka untuk kembali ke madinah ( H.R
Bukhori )